Rabu, 11 Juni 2014

Contoh teks Opini singkat mengenai Politik di Indonesia

              Secara umum, kondisi politik di Indonesia sedang diuji. Ide-ide tentang demokrasi masih jauh dari harapan. Pemimpin daerah masih menggunakan politik dinasti yang justru akan mematikan sistem politik yang ada di Indonesia.

             Masalah Pemilu, masih banyak kekurangan dalam persiapan, pelaksanaan dan penetapan wakil rakyat. Pemerintah dikatakan tidak siap karena banyak pemilih-pemilih ganda dan belum terdaftar. Warga Indonesia mempunyai hak memilih dan dipilih. Menurut saya, pemerintah masih belum bisa menjamin keterwakilan rakyat.

             Masalah Golput, hal ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Indonesia berkurang. Dan sudah seharusnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah ini kembali.

             Pemerintah sebaiknya mempunyai aturan-aturan yang jelas. Contohnya dinasti politik, sebaiknya dibuat peraturan mengenai hal itu. Misalnya, apabila seorang/salah satu anggota keluarga telah menjadi pemimpin suatu daerah, keluarganya tidak boleh mencalonkan diri menjadi pemimpin di daerah itu lagi pada periode berikutnya. Cukup sekali saja, walaupun hubungannya besan atau menantu, tetap tidak boleh mencalonkan diri.


Demikian opini dari saya, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf:)

Bahasa Indonesia - Jenis-jenis Paragraf

       Jenis-jenis paragraf ada 5, yaitu Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Persuasi, dan Argumentasi. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis paragraf tersebut :

1.Paragraf Narasi
   Paragraf Narasi adalah paragraf yang mengisahkan kejadian secara kronologis ( urutan waktu ).
   Ciri-ciri paragraf Narasi :
    - memiliki kalimat utama yang menyebar diseluruh paragraf
    - menceritakan suatu peristiwa
    - ada rangkaian peristiwa
    - kronologis ( mementingkan urutan waktu )
    - terdapat tokoh atau pelaku
    - terdapat tempat dan waktu kejadian
   Contoh Paragraf Narasi :

          Pagi itu, aku terbangun, dunia masih gelap, matahari pun  belum menampakkan diri. Aku segera  mencuci wajahku kemudian duduk di kursi meja belajarku. Hari ini adalah hari pertama ulangan umum, aku sangat gugup, bahkan aku bisa bangun dengan sendirinya pagi-pagi seperti ini padahal biasanya tidak. Aku membaca halaman demi halaman buku biologiku, mencoba untuk memahami isinya. Tiba-tiba punggungku terasa sakit dan berat, aku pun memilih untuk belajar sambil tiduran di tempat tidurku yang sangat nyaman. Lama-lama mataku menjadi berat dan akhirnya tertidur. Saat aku terbangun, jam menunjukkan pukul 06.30 WIB. Aku langsung bersiap-siap dan mandi dalam waktu yang singkat.

*Contoh Paragraf Narasi lainnya yaitu cerita rakyat, fabel, folk, dongeng, dan teks anekdot ( teks yang lucu dan mengesankan yang berisi kritik atau sindiran terhadap seseorang atau masalah sosial di masyarakat ).

2. Paragraf Deskripsi
    Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang berisi pemerian suatu objek dengan detail supaya pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan.
    Ciri-ciri Paragraf Deskripsi :
      - Menggambarkan/mendeskripsikan sesuatu/seseorang
      - Terdapat objek ( seperti alam, manusia, situasi )
      - Menggunakan panca indera
      - Kalimat utama menyebar
      - Lebih mementingkan urutan ruang
    Contoh Paragraf Deskripsi :
           Aku mempunyai ruang belajar yang terpisah dengan kamar tidur. Ruang belajarku tidak terlalu luas tetapi nyaman dan udaranya sejuk, warna cat temboknya sangat ceria, yaitu kuning. Di ruang belajarku terdapat 1 meja belajar, lemari buku & komik, komputer beserta printer, piano, globe, buku rumus-rumus, dan beberapa koleksi patung-patung anjing & bunga-bungaan.

3. Paragraf Eksposisi
    Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang memaparkan sesuatu disertai dengan fakta-fakta berupa angka-angka, statistik atau gambar sebagai penjelas dan diakhiri dengan penegasan ulang.
    Ciri-ciri Paragraf Eksposisi :
      - Menjelaskan, memaparkan sesuatu
      - Hal yang dipaparkan berupa fakta
      - Menjelaskan sesuatu sejelas-jelasnya tanpa memengaruhi
      - Tidak ada maksud tertentu
    Contoh Paragraf Eksposisi :
           Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SBMPTN ) pada 17 Juni 2014 akan diikuti 664.509 peserta se-Indonesia. Jumlah peserta kelompok soshum sebanyak 258.035 orang, saintek 240.278 orang, peserta campuran 166.196 peserta. Kuota penerimaan total via SBMPTN sebesar 90an ribu kursi ( setelah mendapat tambahan dari kuota SNMPTN yang tidak terisi )
sumber: twitter @info_SNMPTN

4Paragraf Persuasi
     Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi pendapat serta ajakan untuk menggunakan atau membeli sesuatu.
     Ciri-ciri Paragraf Persuasi :
       - disajikan kekurangan dan kelebihan sesuai fakta
       - terdapat kalimat ajakan
       - menjelaskan sesuatu kemudian memengaruhi
       - ada maksud tertentu
    Contoh Paragraf Persuasi :
            Indonesia mengalami masalah besar yaitu produk dalam negeri yang kalah saing dengan produk luar negeri. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membeli produk dalam negeri bisa disebabkan karena gaya hidup yang mewah, gengsi, ataupun kualitas dari barang itu sendiri. Seharusnya, sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga dengan produk lokal. Selain untuk memajukan perekonomian, membeli produk dalam negeri akan menciptakan rasa kecintaan pada negeri sendiri. Oleh karena itu, mari kita gunakan produk-produk buatan Indonesia & asli Indonesia!.

5. Paragraf Argumentasi
    Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat dan disertai dengan alasan yang kuat berupa fakta-fakta.
    Ciri-ciri Paragraf Argumentasi :
      - Pendapat berupa fakta disertai bukti
      - menyajikan bukti berupa ( grafik, statistik )
      - sumber ide berasal dari pengalaman, penelitian
      - terdapat kesimpulan pada kalimat penutup
    Contoh Paragraf Argumentasi :
           Menurut saya, kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah. Banyak pelanggaran yang dilakukan, seperti tidak memakai helm, tidak membawa SIM, menerobos lampu merah, dll. Padahal, hal-hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sudah banyak korban berjatuhan. Hal tersebut dibuktikan dengan data Kepolisian Lalu Lintas, seperti berikut ini

 
 Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan, tentunya masih banyak kekurangan. Mohon kritik&sarannya:)